Sayur merupakan sumber pangan yang kaya akan vitamin dan
mineral yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, perkembangan,
dan pertumbuhan. Meskipun kebutuhannya relatif
kecil, namun fungsi
vitamin dan mineral hampir
tidak dapatdigantikan sehingga terpenuhinya kebutuhan
konsumsi zat tersebut
menjadi esensial. Sayur sangat
penting untuk dikonsumsi terutama bagi
anak-anak khususnya anak
usia sekolah (AUS) dasar.
Walaupun demikian, saat
ini anak-anak cenderung kurang
mengonsumsi sayur, padahal
sayur sangat bermanfaat sebagai sumber pemenuhan kebutuhan gizi yang
baik.
Survei
melaporkan konsumsi sayur
pada anak-anak kurang dari
rekomendasi yang dianjurkan terutama pada sayur. Kebiasaan
makan yang salah
pada masa anak-anak
dapat berlanjut dan
menjadi bibit masalah kesehatan yang
serius di usia
dewasa. Konsumsi makanan yang
kurang sehat, tinggi kalori,
tanpa disertai dengan makan
sayur dan buah
yang cukup sebagai sumber serat
dan mineral dapat
mengakibatkan kelebihan
berat badan atau
obesitas pada anak-anak
Ada banyak sekali jenis tanaman sayuran di Indonesia.
Sayuran merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai bahan makanan pelengkap
nasi dan lauk pauk. Sayuran kaya akan serat, vitamin dan mineral, sehingga
sangat cocok untuk dikonsumsi. Sayuran dapat dibagi menjadi sayuran berdaun,
sayuran akar, sayuran buah, sayuran bunga, sayuran umbi-umbian, sayuran batang
dan sayuran biji. Konsumsi sayuran seimbang secara teratur tidak hanya membuat
tubuh lebih sehat, tetapi juga meremajakan sel-sel dalam tubuh.
Salah satunya yaitu brokoli (Brassica oleracea Var
italica.) merupakan tanaman sayuran family Brassicaceae (jenis kol dengan bunga
hijau) berupa tumbuhan berbatang lunak
berasal dari eropa, pertama kali ditemukan di Cyprus, Italia selatan dan
Mediterania 2000 tahun yang lalu. Selain itu, brokoli merupakan tanaman sayuran sub tropic yang
banyak dibudidayakan di Eropa dan Asia, termasuk juga di Indonesia.
Brokoli mengandung beragam vitamin dan mineral penting
seperti vitamin C kalsium, natrium, kalium, besi, dan selenium. Zat lain yang
terkandung dalam brokoli adalah sulfur dalam bentuk glukosinolat, senyawa
antidote, monoterpene, dan genestein. Begitu pula flavonoid dan serat yang
terkandung juga memperkaya kandungan nutrisi dari brokoli memiliki berbagai
keunggulan dibandingkan dengan sayuran lainnya. Brokoli mengandung dua senyawa
fitokemikal yang berfungsi untuk meningkatkan enzim dan dapat menghancurkan
karsinogenik yang merupakan penyebab terjadinya penyakit kanker. Selain itu,
pada brokoli juga terdapat kandungan chromium yang berguna untuk mengatur
tingkat gula darah dalam tubuh. Brokoli juga mengandung serat dan juga campuran
Omega-3, beta karotan, dan juga beberapa vitamin lainnya yang berfungsi untuk menurunkan
kolesterol dan juga mengatur tekanan darah.
Brokoli banyak dikonsumsi dalam bentuk olahan atau
dimasak menjadi aneka sayur dan dikonsumsi dalam bentuk mentah atau segar.
Brokoli juga dapat dimanfaatkan untuk diet dalam bentuk sari brokoli karena
kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Dalam pembuatan sari
brokoli ini seringkali ampas sisa produksi dibuang, padahal pada ampas masih
mengandung serat pangan, vitamin c dan senyawa fenolik. Dibandingkan dengan
sayuran yang lain (wortel, kubis dan bayam) kandungan vitamin C pada brokoli lebih tinggi yaitu sebesar 89,2
mg / 100 gram. Vitamin C yang terkandung dapat membantu dalam meningkatkan
sistem kekebalan pada tubuh.
Brokoli menjadi salah satu bahan makanan yang merupakan
sumber serat dan berindeks glikemik rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
brokoli mempunyai aktivitas antihiperglikemik. Selain itu, brokoli termasuk
sayuran dengan indeks glikemik yang rendah, yaitu 15. makanan yang mengandung
indeks glikemik rendah dapat membantu meningkatkan pengendalian glukosa darah.
Selain itu penelitian menunjukkan makanan IG rendah mampu memperbaiki
sensitivitas insulin serta menurunkan laju penyerapan glukosa, sehingga
bermanfaat dalam pengendalian glukosa darah pada penderita DM.
Kadar serat dalam brokoli sebesar 3,3 gram/100 gram,
lebih tinggi dibandingkan wortel, selada, dan jagung. Makanan yang mengandung
serat dapat meningkatkan kontrol glukosa dan secara signifikan menurunkan kadar
glukosa plasma postprandial. Makanan sumber serat mempunyai indeks glikemik
yang lebih rendah. Serat juga memberikan efek metabolik yang menguntungkan, di
antaranya mengurangi episode hipoglikemia. Kandungan serat dan air yang
terkandung di dalam brokoli hijau juga bermanfaat untuk merangsang gerakan usus
dan memperlancar pencernaan. Oleh karena itu, brokoli baik dikonsumsi untuk
menjaga kesehatan saluran cerna dan mencegah sembelit. selain itu, kandungan serat
dan antioksidan pada brokoli hijau bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan
mencegah pembentukan plak (aterosklerosis) di pembuluh darah. Sedangkan kalium
bermanfaat untuk membantu menjaga tekanan darah dan irama jantung tetap stabil.
Pada brokoli terkandung sulforaphane, zat inilah yang
memberikan rasa pahit pada brokoli. Kandungan zat ini diyakini dapat menurunkan
risiko terkena penyakit kanker, seperti kanker usus besar dan kanker paru-paru.
Selain itu, antioksidan di dalam brokoli
juga dapat berpengaruh dalam mengurangi peradangan. Efek ini diduga
dapat menjaga kesehatan sel tubuh dan mencegahnya berubah menjadi kanker.
Brokoli juga memiliki kandungan kalsium, fosfor, dan
vitamin K yang cukup tinggi. Kandungan gizi tersebut dapat bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang,
memperkuat tulang dan sendi, serta mencegah penyakit osteoporosis yang membuat
tulang keropos.
Dengan mengetahui berbagai beragam manfaat brokoli untuk
kesehatan, yuk sebaiknya mulai memasukkan sayuran hijau ini ke dalam menu
harian agar asupan gizi terpenuhi dengan menerapkan gizi seimbang dalam
kehidupan kita sehari - hari.
Daftar Pustaka:
Aini N. Sumber
serat yang bermanfaat. Kulinologi Indonesia. 2011. Vol (3).p.12-7
Ayu, Nectaria. 2015. Green
Smoothies. Jakarta Selatan: F. Media.
Guillain BL, Jones
L, Oliveira A,
Moschonis G, Beteko A, Lopes C, Moreira P, Manios Y,
Papadopoulos NG, & Emmett
P et al. 2013. The influence
of early feeding practices
on fruit and vegetable intake among
preschool children in
4 European birth cohorts1-3. American
Journal of Clinical Nutrition,
doi:10.3945/ajcn.112.057026
Sunardi, Yohanes. 2015.
Sehat Dengan Juice. Yogyakarta: ANDI.
Sudarminto. 2015. Peluang
Usaha Tani Brokoli (Prospek, Khasiat, dan Panduan Budaya).Yogyakarta. Pustakan
Baru Press
Putri, Hertisa Kusuma. 2012. Uji Organoleptik Formulasi Cookies Kaya Gizi Sebagai Makanan Tambahan
dalam Upaya Penanggulangan Anemia pada Ibu Hamil di Rangkapan Jaya Depok 2011.
[Skripsi]. Depok: Univeristas Indonesia.
Yolandika, Clara Rita Nurmalina dan Suharno. 2017. Analisis Nilai Tambah Brokoli Kemasan CV.
Yans’s Fruits and Vegetable. JoFSA. Vol.1, No.1
Yuliana D, Nurdiana, Utami YW. 2012. Pengaruh Pemberian Jus Brokoli (Brassica oleracea L. Var. italica)
terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus strain
wistar) Model Diabetes Mellitus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar