Vaksin Terbuat dari Bahan Haram dan Dapat Menyebabkan Autisme pada anak, Apakah
benar?
Kesehatan adalah
sebuah hal yang paling berharga yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia. Dalam perkembangan
ilmu medis untuk menangani berbagai penyakit, ditemukannya sebuah vaksin yang
dapat meningkatkan sistem imun
tubuh
agar dapat terlindungi dari berbagai penyakit tertentu. Namun, saat-saat ini
banyak isu yang beredar mengenai vaksin yang dikatakan terbuat dari bahan haram
dan juga dapat menyebabkan autisme pada anak. Sebenarnya, apakah kedua pernyataan tersebut benar adanya ? Pada
artikel kali ini kita akan membahas mengenai hal tersebut. Namun, Sebelum kita
membahas lebih lanjut mengenai haram atau tidaknya vaksin dan vaksin menjadi
penyebab anak autisme, kita akan membahas terlebih dahulu tentang vaksin itu
sendiri bagi tubuh .
Apa itu vaksin ?
Vaksin adalah suatu zat yang merupakan suatu bentuk produk
biologi yang diketahui berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara
keduanya yang dilemahkan. Vaksin diberikan kepada individu
yang sehat guna merangsang munculnya antibody atau kekebalan tubuh guna
mencegah dari infeksi penyakit tertentu.(Depkes,2016).
Vaksinisasi/imunisasi
sangat penting dalam mempertahankan sistem imun tubuh. Sistem imun adalah Serangkaian molekul, sel, dan organ yang
bekerja sama dalam mempertahankan tubuh
dari serangan luar yang dapat mengakibatkan kita mengalami sakit. Sistem imun dapat merespon ancaman penyakit yang akan menyerang kita & dapat mengidentifikasi penyakit
tersebut.
Vaksin
atau tidak vaksin? Mengapa tubuh kita butuh vaksin?
Memasukkan vaksin dalam tubuh biasa kita sebut vaksinisasi/imunisasi . Imunisasi adalah
suatu upaya untuk menciptakan kekebalan tubuh yang spesifik terhadap penyakit
tertentu dengan mengenalkan suatu jenis virus (yang sudah terlebih dahulu
dilemahkan) agar limfosit dalam tubuh menghasilkan antibody untuk melawan jenis
virus tersebut. Sebenarnya,
vaksin punya banyak manfaat bagi tubuh, vaksin diberikan untuk orang sehat guna
merangsang antibodi dalam menangkal berbagai penyakit tertentu. Berikut ada
beberapa manfaat vaksin dalam menangkal penyakit.
1.
Vaksinisasi DPT
Vaksinisasi DPT ini dapat mencegah penyakit tetanus. Tetanus adalah
suatu penyakit yang disebabkan kuman dari benda yang kotor masuk melalu luka
sehingga terjadi kejang kaku otot.
2.
Vaksinisasi BCG
Vaksinisasi BCG ini untuk mencegah penyakit yang menyerang
pernafasaan,salah satunya TBC . TBC disebabkan infeksi bakteri pada pernafasan.
3.
Vaksinisasi Hepatitis B
Vaksinisasi Hepatitis B ini untuk mencegah penyakit Hepatitis B
4.
Vaksinisasi polio
Vaksinisasi Polio inii untuk mencegah penyakit yang menyerang syaraf
motorik dan bisa menyebabkan kelumpuhan
5.
Vaksinisasi Campak
Vaksinisasi Campak ini untuk mencegah penyakit yang dimana kondisi
sekujur badan menimbulkan ruam-ruam merah yang menular karena infeksi virus
6.
Vaksinisasi Rubela
Vaksinisasi Rubella ini untuk
mencegah penyakit yang mirip campak sebenarnya namun lebih berbahaya
karena bisa ditularkan oleh ibu kepada bayinya.
7.
Vaksinisasi Difteri
Vaksin ini bisa mencegah terjadinya penyakit dimana kondisi selaput
lendir dan tenggorokan mengalami radang akibat infeksi bakteri.
Survei mengatakan bahwa di Indonesia sendiri sudah ada 3 jenis penyakit
yang dianggap musnah karena vaksin. Hal ini dikatakan demikian karena sudah
tidak dijumpai lagi ketiga penyakit tersebut.yaitu Polio (hilang pada tahun
2014), Cacar (hilang pada tahun1908), Tetanus (hilang pada tahun 2016). Namun
sekarang ternyata kasus polio muncul kembali. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran
orang tua si anak dalam memberikan vaksinisasi dan ini ada kaitannya juga
dengan kekhawatiran orang tua adanya informasi yang beredar bahwa vaksin
menyebabkan autisme pada anak sehingga orang tua merasa ragu untuk memberikan
vaksin kepada anaknya.
Mitos yang
sedang hangat diperbincangkan saat ini adalah mengenai kehalalan vaksin yang
digunakan serta apakah vaksin itu dapat menyebabkan seorang anak menderita
autisme.
Ø Vaksin terbuat dari bahan yang haram, apakah benar?
112 ulama dan
ahli dari berbagai penjuru dunia yang membahas, menyetujui lalu menandatangi
fatwa HALAL-nya gelatin yang berasal dari babi pada vaksin . Gelatin
maupun tripsin yang terbuat dari bagian babi mengalami proses istihalah (transformasi) alias perubahan bentuk di mana
proses akhirnya tidak lagi sama sebagaimana bentuk awalnya sehingga tidak lagi
dihukumi sebagaimana babi. Sebagaimana cuka yang pembuatannya berasal
dari wine (haram) dihukumi
halal ketika bertransformasi secara alami sehingga karakteristiknya tidak lagi
sama
Dalam hal ini, MUI
menggunakan kaidah fiqh “Ad-darurah tubihu
al-mahzurat” yang artinya kemudaratan
mengharuskan perkara-perkara yang diharamkan, makna mengharuskan di sini
membolehkan apa yang tadinya haram tidak lagi dihukumi dosa, namun justru diharuskan untuk diambil demi menghindarkan
mudharat yang lebih besar (wabah).
Kaidah yang
dipakai dalam hal ini adalah: Idhaa ta’aarodho dhororooni daf’u akhfahuma, jika ada dua mudharat (bahaya) saling
berhadapan maka di ambil yang paling ringan. Maka tidak salah jika bapak
sekretaris komisi fatwa MUI kemudian justru menjadikan hukum imunisasi ini
menjadi WAJIB. (Naisyah,dewi,2018)
Ø Vaksin dapat menyebabkan
autisme ?
Winarno(2013) mengatakan bahwa
autisme merupakan kelainan yang terjadi pada anak yang tidak mengalami
perkembnagan normal, khususnya dalam hubungan dengan orang lain. Autisme ini
sendiri adalah penyakit dengan gangguan perkembangan serius yang mengganggu
kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi. Menurut pendapat yang sudah menjadi
konsensus bersama para ahli belakangan ini mengakui bahwa autisme diakibatkan
terjadi kelainan fungsi otak. Kelainan fungsi ini bisa disebabkan beberapa
trauma seperti:
- Sewaktu bayi dalam kandungan, misalnya karena keadaan keracunan kehamilan, infeksi virus rubella, dll
- Kejadian segera setelah lahir (perinetal) seperti kekurangan oksigen(anoksia)
Beredarnya
informasi yang mengatakan bahwa vaksin menyebabkan autisme pada anak, membuat
para orang tua merasa khawatir dan ragu untuk memberikan vaksin pada anaknya.
Sehigga hal ini akan lebih beresiko karena penyakit yang seharusnya dapat
dicegah dengan vaksin itu sendiri namun malah tidak dapat tertangani karena
tidak ada pemberian vaksin bagi tuh yang akan berakibat resiko yang tinggi
untuk tertular penyakit. Hal yang menyebabkan isu vaksin tersebut dikatakan
bisa menyebabkan autisme pada anak adalah zat pengawet buatan yang bernama
thimoseral yang terkandung dalam vaksin dianggap sebagai racun yang menyerang
sistem saraf pusat sehingga dapat menyebabkan anak mengalami gangguan tumbuh
kembang yang serius.
Ada sebuah teori yang
mengatakan bahwa Thimoseral ini senyawa etilmerkuri yang terdapat pada vaksin
yang sifatnya toksik bagi sistem syaraf. Namun teori ini dipatahkan oleh
perbedaan gejala yang dialami oleh penderita autisme dan anak yang keacunan
merkuri, selain itu, ada sebuah penelitian lain yang menyebutkan bahwa
kandungan merkuri dalam vaksin masih dibawah ambang batas dan tidak akan
menyebabkan keracunan jika terdapat beberapa kasus autisme yang terjadi setelah
pemberian vaksin, hal ini tidak dapat langsung disimpulkan bahwa vaksin sebagai
penyebabnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa,Selama ini belum ditemukan bukti
ilmiah bahwa vaksin menyebabkan autisme dan banyak penelitian yang menyebutkan
bahwa manfaat vaksinisasi jauh lebih besar daripada resiko negatif yang
ditimbulkannya.
Seyogyanya Benar bahwa orang tua ingin memilih dan memberikan yang terbaik
untuk anak-anak nya.
Benar bahwa orang tua ingin menjadi
hamba yang taat kepada-Nya. Maka kaji ilmu dan dapatkan pemahaman, ambillah
kebaikan yang sudah Allah sediakan, lalu sandarkan ikhtiarmu kepada Allah Yang
Maha Menjaga dan Memelihara setiap insan.
Artikel oleh Elviana Agustin
Daftar Pustaka
-
Winarno.2013.
Autisme dan peran pangan. Penerbit: gramedia pustaka utama.jakarta, hal 1
-
Depkes.2016.
Vaksin untuk pencegahan, serum untuk pengobatan. www.depkes.go.id. (akses 27 April 2019)
-
Dewi
Naisyah.2018. Menjawab polemik vaksin MR. https://dewinaisyah.wordpress.com/2018/08/25/menjawab-polemik-vaksin-mr/ (akses 28 April 2019)
-
Kompas.
2018. https://regional.kompas.com/read/2018/09/19/19510481/akhiri-polemik-mpu-aceh-bolehkan-vaksin-mr-dengan-alasan-darurat (akses 28 April 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar