FASTING AND WEIGHT
Puasa merupakan salah satu dari rukun Islam yang keempat. Nah, kita
mempunyai kewajiban untuk berpuasa yang sudah tertera dalam Q.S. Al-Baqarah
Ayat 1803 yang sudah menerangkan tentang kewajiban kita untuk berpuasa,
terutama puasa ramadhan yang baru saja selesai kita laksanakan.
Puasa merupakan suatu ibadah untuk menahan diri dari makan, minum,
dan menahan semua hal yang bisa membatalkan puasa dari terbitnya fajar sampai
terbenamnya matahari. Dalam suatu buku konseling pun dijelaskan tentang puasa
itu merupakan latihan untuk menahan nafsu, syahwat, dan mendorong seseorang
untuk berbuat kebaikan, baik berdasarkan perkataan, perbuatan, melatih
kesabaran, tanggung jawab, dan memecahkan suatu permasalahan.
Apa saja sih hal yang akan terjadi saat kita berpuasa?
Adakah yang merasa mengalami penurunan asupan makanan? Atau adakah
yang merasa makan lebih sedikit? Penurunan asupan makanan dapat terjadi karena
perubahan dari pola makan dari yang biasanya 3 kali sehari menjadi 2 kali
sehari. Perubahan pola makan tersebut akan menyebabkan perubahan pada tubuh,
cara makan, dan besaran asupan yang dikonsumsi, serta waktu.
Waktu saat kita sahur adalah waktu dimana biasanya kita belum
melakukan sarapan ataupun makan besar. Tentunya hal tersebut akan menimbulkan
rasa malas untuk makan dan akhirnya membuat kita mengurangi asupan makanan. Ada
juga yang akhirnya saat berbuka puasa mengalami makan yang amat banyak karena
merasa harus mencukupi asupan makanan yang kurang selama menjalankan ibadah
puasa.
Perubahan asupan makanan akan menyebabkan perubahan metabolisme
pada tubuh yang biasanya pada saat normal menggunakan sumber energi yang
berasal dari glukosa. Pada saat berpuasa, ketika glukosa sudah habis, sumber
energi diperoleh dari glikogen atau glukosa dalam otot yang merupakan salah
satu cadangan energi. Selain itu, cadangan energi lain selain glikogen adalah
lemak. Jadi, ketika cadangan energi tersebut dipakai untuk melakukan aktivitas
maka berat badan kita akan mengalami penurunan.
Produksi asam lambung pada saat berpuasa juga akan mengalami
penurunan karena tubuh tidak melakukan proses pencernaan makanan. Saat berpuasa
juga terjadi penahanan produksi insulin dari pankreas yang akan menyebabkan
pelepasan cadangan gula dari hati dan otot.
Pada saat berpuasa, tubuh juga mengalami penurunan asupan cairan.
Sekitar 80% penyusun tubuh kita adalah cairan. Oleh karena itu, kita perlu
memenuhi asupan cairan dengan minum minimal 8 gelas per hari yang satu gelasnya
setara dengan 250 ml. Apabila tidak minum air yang cukup, tubuh akan terasa
lemas saat siang hari serta mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Ada
anjuran untuk kita minum air putih dengan pola 2-4-2, yaitu 2 gelas saat
berbuka puasa, 4 gelas saat makan malam, dan 2 gelas saat sahur.
Puasa bikin BB naik atau turun?
Behnam (2012) dalam penelitiannya tentang ‘Islamic fasting and
weight loss: a systematic review and meta-analysis’ menyatakan bahwa puasa
ramadhan menurunkan berat badan, namun berat badan akan kembali setelah
ramadhan usai.
Mumun M. (2013) yang meneliti tentang ‘puasa ramadhan dan obesitas’
menyatakan bahwa puasa ramadhan dapat menurunkan berat badan 3,06 kg, sedangkan
yang tidak puasa mengalami kenaikan 0,1 kg. Aktivitas olahraga dapat menurunkan
berat badan 2,35 kg, sedangkan yang tidak melakukan olahraga mengalami
penurunan 0,66 kg.
Krista A. (2013) dalam penelitiannya tentang ‘Alternate day
fasting for weight loss in normal weight and overweight subjects: a randomized
controlled trial’ menyatakan bahwa puasa efektif dalam menurunkan berat
badan. Dalam penelitian ini, responden mengalami penurunan berat badan sebanyak
5,2 kg setelah berpuasa. Johnstone (2015) dalam penelitiannya ‘Fasting for
weight loss: an effective strategy or latest dieting trend?’ juga
menyatakan bahwa puasa lebih cepat menurunkan berat badan.
Putu A. (2020) yang meneliti tentang ‘Pengaruh puasa berselang
terhadap berat badan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana’ menyatakan bahwa puasa berselang berpengaruh
pada penurunan berat badan pada kelompok yang berpuasa.
Puji L. (2020) dalam penelitiannya tentang ‘Gambaran pola konsumsi
makanan mahasiswa di bulan ramadhan’ menyatakan bahwa pada saat puasa aktivitas
fisik menurun, nafsu makan menurun, serta konsumsi buah dan sayur yang rendah.
Berdasarkan semua hasil uji literasi diatas, mayoritas menyebutkan
bahwa puasa memang dapat menurunkan berat badan. Dalam konteks puasa selama
ramadhan, puasa bisa menurunkan atau menaikkan berat badan tergantung dari makanan
yang dikonsumsi, seberapa banyak makanan yang diasup, dan pola konsumsi
makanan.
Bagaimana anjuran saat menjalankan puasa?
Ada beberapa anjuran saat kita menjalankan puasa, terutama ketika
sahur kita perlu mengonsumsi makanan yang mempunyai kadar karbohidrat kompleks
yang tinggi, seperti sayur, buah, daging, susu/olahan susu, serta makanan yang
mengandung gula dan lemak yang baik. Kemudian makanan yang kaya akan serat juga
perlu dikonsumsi, seperti biji-bijian dan juga bisa dari sayuran. Kandungan karbohidrat
dan serat yang tinggi pada makanan dapat membuat kita merasa kenyang lebih
lama.
Apa saja jenis makanan yang perlu dikonsumsi saat berbuka puasa?
Kita harus memilih makanan yang mengandung gula tidak terlalu banyak/gula baik
serta jangan memilih makanan yang mengandung karbohidrat yang mudah terurai
seperti tepung-tepungan, makanan yang digoreng, makanan yang terlalu asin, dan
lainnya.
Untuk mengatur makanan agar mempunyai gizi seimbang sesuai dengan
yang kita butuhkan sesuai dengan aturan pembagian makanan dalam ‘Isi Piringku’
adalah ½ porsi piring makan terdiri dari sayur dan buah-buahan yang beragam
jenis dan warna, ¼ piring makan diisi dengan protein (ikan, ayam, daging,
kacang-kacangan, dan lainnya), ¼ piring makan diisi dengan karbohidrat/makanan
pokok (biji-bijian utuh, nasi, gandum, jagung, dan lainnya).
Selain itu kita juga perlu menghindari konsumsi makanan yang
berlemak, harus cukup minum air putih (sebanyak 8-10 gelas dalam sehari), dan
melakukan berbagai aktivitas fisik ringan, seperti jalan kaki, yoga, atau
sekedar berkebun/menanam bunga dan sejenisnya yang setidaknya dapat membuat
kita melakukan olahraga atau aktivitas fisik 30 menit dalam sehari.
Makanan/minuman yang mengandung kafein (seperti kopi atau teh) juga perlu
dihindari karena dapat membuat kita lebih sering buang air kecil.
Kita perlu menghindari makanan yang berbumbu tajam, seperti cabe
atau makanan yang mempunyai rasa asam. Karena saat mengonsumsi makanan yang
terlalu pedas atau terlalu asam dapat meningkatkan resiko terjadi infeksi pada
bagian pencernaan. Begitu juga saat kita mengonsumsi makanan berlemak, seperti
gulai atau kari.
Konsumsi sayur dan buah saat berpuasa sangat diperlukan karena
sayur dan buah banyak mengandung vitamin, mineral, dan vitonutrien yang dapat
membantu agar terhindar dari rentan sakit. Contoh buah yang mengandung banyak
cairan yang dapat dikonsumsi saat berbuka puasa yaitu semangka, melon, pepaya,
dan lainnya.
bermanfaat bgt ni ka, izin share ya ka
BalasHapusBermanfaat sekali kakkk
BalasHapusMasyaAllah bermanfaat sekali
BalasHapusBermanfaat sekali, terimakasih
BalasHapusterimakasih ilmunya insyaallah bermanfaat
BalasHapusBermanfaat sekali nih, terima kasih
BalasHapusAlhamdulillah pengetahuan jadi bertambah
BalasHapusSangat bermanfaat sekali, izin share
BalasHapusTulisannya sangat bermanfaat sekali kaa, izin share ya kaa ☺
BalasHapusArtikelnya menarik sekali
BalasHapus