COKELAT BIKIN GOODMOOD TANPA JADI GEMUK??
Coklat merupakan makanan yang berasal dari
tumbuhan kakao (Theobroma cacao L.) dan
memiliki beberapa olahan seperti coklat
pahit, coklat putih, dan coklat susu. Rasa manis pada coklat seringkali
dijadikan pelampiasan di kala badmood, namun tak jarang masyarakat
beranggapan bahwa coklat menjadi salah satu penyebab kegemukan.
Rasa manis pada cokelat batangan yang
dikonsumsi oleh masyarakat merupakan hasil pengolahan biji kakao dalam bentuk
bubuk (cocoa powder), pasta (cocoa liquor) atau lemak cacao (cocoa butter) yang
dicampur dengan bahan tambahan lain termasuk gula. Kandungan di dalam coklat
(100 gr)
terdiri dari energi sebanyak 527 kalori, karbohidrat 63 gram, protein 2 gram,
dan lemak 30 gram.
Saat mengonsumsi coklat, Zat tambahan pada
coklat seperti gula akan menimbulkan rasa ketagihan yang dapat memicu jalur
penghubung ke otak dan berinteraksi dengan zat kimia otak yaitu enkephalin. Enkephalin sendiri yakni bahan kimia otak alami yang
dapat mengaktifkan reseptor opioid (reseptor dari morfin). Saat Mengonsumsi
cokelat akan meningkatkan kadar enkephalin sehingga tubuh membutuhkan untuk
mengonsumsi coklat dengan kadar berlebih.selain enkephalin juga terdapat theoboromine
yang apabila dikonsumsi bersama kafein akan menimbulkan efek positif pada
suasana hati seseorang dan adanya dorongan afrodisiak.
Kecanduan cokelat itulah yang akan
berdampak baik atau buruk ke kesehatan pengkonsumsi. Mengkonsumsi cokelat
terbukti memiliki banyak manfaat yang telah terbukti (Gonzales,1998). Selain
meningkatkan suasana hati bagi pengkonsumsinya, cokelat juga bermanfaat untuk
menurunkan risiko stroke, kesehatan jantung yang lebih baik, sistem kekebalan
tubuh yang tangguh, dan fungsi otak yang lebih baik. Namun, mengkonsumsi
cokelat dalam jumlah yang besar per harinya dapat meyebabkan obesitas, jerawat,
diabetes, tekanan darah tinggi, perubahan suasana hati, refluks asam, mulas,
dan risiko kecanduan.
Kelebihan mengkonsumsi coklat seperti
kegemukan atau obesitas karena mengkonsumsi cokelat terjadi ketika AKG (Angka
Kecukupan Gizi) orang tersebut sudah tercukup namun menambah konsumsi coklat
secara berlebih dimana cokelat batangan tinggi akan kalori, lemak dan gula.
Sementara itu, pada orang yang AKG-nya belum tercukupi atau kurang maka
mengkonsumsi cokelat yang berlebih tidak akan berdampak ke kesehatannya.
Jadi, cokelat dapat meningkatkan suasana
hati menjadi lebih baik karena kafein di dalamnya dapat bereaksi dengan
theobromine yang memiliki efek positif pada susasana hati dan juga menyebabkan
dorongan afrodisiak. Dorongan afrodisiak tersebut yang dapat menimbulkan
kecanduan konsumsi cokelat. Konsumsi cokelat yang belebihan dapat menyebabkan
kegemukan apabila mengkonsumsi cokelat saat AKG orang tersebut sudah tercukupi.
DAFTAR PUSTAKA
Suwahono.
2022. Zat Aditif Dan Adiktif Pada Makanan: Coklat Bikin Good Mood Tanpa Jadi
Gemuk?. Diskusi series chapter 3, (p. 1-5)
Claresta,
L., & Purwoko, Y. (2017). Pengaruh Konsumsi Cokelat Terhadap Tingkat
Kecemasan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Praujian. Jurnal Kedokteran Diponegoro,
6 (2): 737-747.
Sudibyo,
A. (2012). Peran Coklat Sebagai Produk Pangan Derivat Kakao Yang Menyehatkan.
Jurnal Riset Industri, 6 (1): 23-40.
Terimakasih atas informasinya
BalasHapus