Serba
Serbi Tentang Anemia
Anemia
secara umum dapat didefinisikan sebagai kurangnya konsentrasi kadar Hb
(hemoglobin) yang ada di dalam tubuh. Hemoglobin adalah protein yang mengandung
zat besi di dalam sel darah merah yang dapat berfungsi sebagai pengangkut O2
(oksigen) dari paru-paru menuju seluruh tubuh.
Menurut
Dallman, Anemia defisiensi besi (ADB) adalah defisiensi zat besi (Fe) yang
menyebabkan adanya konsentrasi hemoglobin di bawah 95 % dari nilai Hb rata-rata
dari umur dan jenis kelamin yang sama. ADB merupakan masalah defisiensi nutrien
yang paling banyak pada anak di seluruh dunia terutama di daerah berkebang
seperti Indonesia.
Prevalensi
anemia di dunia diperkirakan mencapai 1,32 miliar jiwa atau sekitar 25% dari
populasi manusia dan sebanyak 44,4 % berasal dari benua afrika, 25%-33% dari
benua asia, dan 7,6 % berasal dari Amerika Utara. Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, anemia gizi besi merupakan masalah
kesehatan masyarakat dengan prevalensi 48,9% di Indonesia dengan proporsi
anemia pada kelompok 15-24 tahun dan 25-34 tahun. Hal tersebut
menunjukkan anemia dapat dikategorikan sebagai penyakit dengan penderita yang
masih tinggi.
Faktor
utama penyebab masalah anemia adalah asupan zat gizi yang kurang. Sebesar 2/3
zat besi di dalam tubuh terdapat dalam sel darah merah hemoglobin. Adapun
faktor lain yang menyebabkan anemia adalah seperti pola konsumsi alkohol dan
rokok, kebisaan minum teh dan kopi, menstruasi berlebih pada perempuan, dan
kehilangan darah akibat pendarahan.
Wahyuni,
AS (2004) menjelaskan bahwa penanggulangan anemia telah dilakukan dalam
beberapa strategi Operasional Suplementasi serta Strategi Fortifikasi.
Suplementasi diberikan dalam bentuk pemberian multivitamin yang mengandung
berbagai zat gizi seperti zat besi, asam folat, vitamin A, dan vitamin C.
Penanggulangan melalui suplementasi zat besi-folat yang dilakukan secara rutin
selama jangka waktu tertentu dilakukan dalam meningkatkan kadar hemoglobin
secara cepat.
Daftar
Pustaka
Auliana,
R. (2016). Anemia Gizi Besi, Pencegahan dan Penanggulangannya. Tahun
XVII, Nomor 1, Februari 2016, 72.
Budiarti,
A., Anik, S., & Wirani, N. P. G. (2021). Studi Fenomenologi Penyebab Anemia
Pada Remaja Di Surabaya. Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 6(2).
Fitriany,
J., & Saputri, A. I. (2018). Anemia defisiensi besi. AVERROUS: Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 4(2), 1-14.
Kasumawati,
F., Holidah, H., & Jasman, N. A. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Remaja Putri Serta Paparan Media Informasi Terhadap Perilaku Pencegahan Anemia
Di Sma Muhammadiyah 04 Kota Depok. Edu Dharma Journal: Jurnal
penelitian dan pengabdian masyarakat, 4(1), 1-9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar