Minggu, 31 Oktober 2021

Mitos & Fakta : Karbohidrat Membuat Tubuh Menjadi Overweight?

 

Seiring dengan majunya teknologi, munculnya metode diet populer yaitu salah satunya diet rendah karbohidrat untuk menurunkan berat badan sehingga muncul berbagai mitos tentang karbohidrat yang belum jelas dengan kebenaranya.

Salah satu hal yang menjadi perhatian dengan perubahan zaman adalah penampilan fisik yang sering menjadi sorotan utama seseorang. Sehingga sangat berpengaruh terhadap cara pandang seseorang terhadap tubuhnya (citra tubuh).


`           Citra tubuh membentuk persepsi seseorang tentang tubuh, baik secara internal maupun eksternal. Persepsi ini mencakup perasaan dan sikap yang ditujukan pada tubuh. Citra tubuh dipengaruhi oleh pandangan pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh persepsi dari pandangan orang lain.

Citra tubuh ini banyak dialami oleh perempuan. Perempuan cenderung sangat memperhatikan bentuk tubuh dan menurut persepsi mereka bentuk tubuh yang baik adalah tubuh yang kurus dan langsing. Sehingga banyak orang yang melakukan diet untuk menurunkan berat badan yang tidak tepat agar terlihat menarik secara fisik. Banyaknya perempuan yang takut gemuk, fenomena ini terjadi tidak hanya bagi yang memiliki berat badan yang berlebih, tetapi juga bagi mereka yang memiliki berat badan yang sudah normal bahkan kurang melakukan diet penurunanan berat badan karena merasa takut untuk menjadi gemuk. Sehingga banyak orang yang melakukan metode diet mengikuti tren, salah satunya yaitu diet rendah karbohidrat, dengan menghindari konsumsi makanan sumber karbohidrat.


Mitos yang mungkin sering didengar, bahwa seseorang yang diet menghindari mengonsumsi karbohidrat dapat membuat badan overweight, karena mereka berpikiran bahwa makan karbohidrat akan membuat badan menjadi overwight.

Kenyataan yang sebenarnya adalah bahwa orang diet juga sangat perlu yang namanya karbohidrat untuk energi bagi tubuh. Jika tidak mengkonsumsi karbohidrat atau bahkan tidak mengkonsumsi sama sekali akan membuat tubuh mengalami hipoglikemi atau penurunan gula darah secara drastis, yang nanti akan timbul gejala seperti lelah, pusing, keringat dingin, kejang hingga penurunan kesadaran bahkan sampai mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat selain berfungsi untuk menghasilkan energi, juga mempunyai fungsi yang lain bagi tubuh. Fungsi lain karbohidrat yaitu pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran feses.


Ada berbagai bentuk karbohidrat, yaitu karbohidrat sederhana dan juga karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri dari monosakarida, disakarida dan oligosakarida. Dimana karbohidrat sederhana ini banyak terdapat pada makanan yang umumnya minim kandungan gizinya seperti keripik, soda, permen, dan makanan manis lainnya. sedangkan karbohidrat kompleks yang terdiri dari polisakarida dan polisakarida non pati atau serat. Karbohidrat kompleks lebih padat akan zat gizi dan dapat ditemukan pada sumber yang lebih sehat, seperti buah – buahan, sayuran, biji – bijian, dan kacang – kacangan.

Overweight  bisa terjadi apabila jumlah asupan kalori lebih banyak daripada energi yang dikeluarkan. Begitupun karbohidrat, jika karbohidrat dikonsumsi tidak berlebihan maka tidak akan menjadi penyebab terjadinya overweight. Sebuah penelitian justru membuktikan bahwa konsumsi karbohidrat kompleks dari bahan whole-grain (biji-bijian utuh) seperti nasi merah, oatmeal, dan pasta whole-grain, ampuh mendukung program penurunan berat badan.

Mengurangi konsumsi sumber karbohidrat sederhana dan banyak mengonsumsi makanan dari sumber karbohidrat kompleks dapat membantu seseorang mempertahankan berat badan yang ideal dan dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama dan memberikan nutrisi yang dapat membantu mengatur tubuh.


Daftar Pustaka

Astuty, dkk. 2016. Persepsi Mahasiswa D III Kebidanan Tentang Diet untuk Menurunkan Berat Badan  Di Stikes Karya Husada Semarang. Jurnal Kebidanan Stikes Husada

Mansyur, A. M. A. 2018. Hipoglikemia dalam Praktik Sehari-hari. Departemen Ilmu Penyakit Dalam.

Mukhlis, A. 2013. Berpikir positif pada ketidakpuasan terhadap citra tubuh. (body image  dissatisfaction). Jurnal Psikoislamika, 10(1), 5-14.

Siregar, Nurhamida Sari. 2014. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 13 (2): 38 – 44

Weni Kurdanti, dkk. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Obesitas pada Remaja. Jurnal  Gizi Klinik Indonesia. Vol. 11, Hal :  179-190