Senin, 27 April 2020

Peran Gizi dalam Kecantikan

“Nutrition for Your Beauty”


  Dunia kecantikan sedang booming aneka jasa perawatan kecantikan dengan segala embel-embel Spa. Apapun asalkan dengan nama Spa masyarakat berkonotasi sebuah layanan kecantikan dengan kemasan modern, terkini, gaul, dan berkelas serta memiliki daya jual tinggi pada masyarakat yang butuh status dan merupakan lifestyle masyarakat modern. Maka, sudah saatnya Diet Kecantikan merupakan kompetensi baru yang harus dikembangkan dalam kurikulum prodi Gizi. Kompetensi ini sangat dibutuhkan dimasa yang akan datang dan memiliki prospek yang cerah, dengan mengembangkan Spa Cuisine berbasis bahan pangan lokal. Berbagai hasil penelitian tentang proses penuaan dan penyakit-penyakit yang berkaitan menunjukkan adanya berbagai pengetahuan terkait dengan penghambatan proses penuaan serta akibat-akibatnya sampai pada tahap tertentu, diketahuinya berbagai penyakit yang diakibatkan oleh proses penuaan yang tidak diakui dan tidak diobati yang kemudian diakui dan dapat diobati (Carper, 1996:9).

Apa sih kecantikan itu?
         Kecantikan itu terbagi menjadi dua, yaitu: Inner Beauty dan Outer Beauty. Inner Beauty merupakan kecantikan yang muncul dari kepribadian seseorang, sedangkan Outer Beauty merupakan faktor-faktor yang dipengaruhi dari luar (perawatan) yang membuutuhkan support dari status kesehatan yang berkaitan dengan asupan makanan. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kesadaran terhadap kesehatan dan kecantikan juga meningkat. Kesadaran tersebut diikuti dengan pemahaman bahwa sehat merupakan modal untuk menjadi cantik / tampan. Kecantikan / ketampanan berhubungan erat dengan kaitannya proses penuaan. Dari hasil berbagai penelitian mengatakan bahwa penuaan itu tetap berproses tetapi yang bisa dilakukan adalah menghambat proses penuaan tersebut. Salah satu caranya dengan menghambat penuaan dengan mengendalikan proses penyebabnya tadi. Terutama dalam permasalahan kulit. Kulit merupakan organ yang sangat penting karena mempunyai fungsi yang banyak, yaitu: fungsi pertahanan, fungsi  kekebalan tubuh, fungsi sensorik, fungsi endokrin, fungsi termoregulasi, dan fungsi sintesis vitamin D. Berikut struktur kulit manusia.


Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penuaan dini?
          Ada beberapa faktor penuaan yang mungkin tak banyak dari anda yang peduli akan tanda awal proses penuaan hingga sampai pada titik bahwa tanda itu tak lagi bisa dihiraukan saat memasuki usia tiga puluhan, tanpa kita disadari telah terjadi perubahan pada penampilan fisik pria /wanita yang memiliki batasan usia ini tidaklah absolut tapi bersifat relatif dan berbeda-beda pada setiap orang. Ketika remaja, jaringan kulit yang menua bisa berganti cepat dengan yang baru, namun saat menginjak usia tiga puluhan, pergantian jaringan kulit mulai melambat sehingga kelenturan kulit mulai menurun pada usia tersebut. Apalagi di era yang serba modern seperti sekarang ini yang dengan mudah dapat mendeteksi dan mencegah penuaan dini. Berikut ini faktor-faktor yang berperan dalam kesehatan untuk mencegah penuaan :

Kulit dan Aging
          Faktor Kulit yang disebabkan oleh penuaan dini karena disebabkan oleh beberapa faktor meliputi: Percepatan degenerasi sel, Perubahan lingkungan yang terjadi secara global, Polusi udara yang meningkat, Menipisnya lapisan ozon akibat radiasi sinar matahari yang langsung mengena pada kulit manusia. Faktor Aging yang meliputi dua faktor, yaitu:  Faktor internal (keturunan, kesehatan, daya tahan tubuh, dan Psikologis), Faktor eksternal (lingkungan, radikal bebas, pola hidup, asupan makanan, dan aktifitas fisik).


Radiasi UV dan Aging
Faktor Radiasi UV yang disebabkan oleh peningkatan intensitas radiasi UV akibat lamanya beraktifitas di bawah terik sinar matahari secara langsung pun menentukan seberapa parah kerusakan yang akan terjadi pada kulit wajah atau tubuh.

Radikal bebas dan Aging
Sebagai organ paling luar tubuh, kulit langsung terpapar dengan lingkungan prooksidan seperti radiasi ultraviolet, obat, polusi udara, dan asap rokok. Paparan lingkungan ini memicu pembentukan radikal bebas yang disebut juga reactive oxygen spesies (ROS). Radikal bebas dapat menghancurkan molekul dan merusak jaringan kulit, yang menyebabkan hilangnya air dan kerusakan kolagen yang menyebabkan timbulnya kemerahan dan kekeringan pada kulit, hilangnya elastisitas dan kerutan yang akan mempercepat penuaan kulit lebih cepat. Aktivitas radikal bebas memicu reaksi reduksi-oksidasi (redoks) yang berlebihan memicu terjadinya: Nekrosis (Kematian sel) dan Pertumbuhan sel cepat (Tumor dan Kanker).

Bad diet for skin
Rendahnya status gizi dapat mengubah struktur dan fungsi kulit yang bisa mempengaruhi penampilan kulit. Asupan makanan yang berefek buruk pada kulit dapat meningkatkan resiko aging lebih cepat, yaitu: Makanan tinggi gula (karbohidrat sederhana), Kafein, Makanan berlemak, Makanan olahan / instan, dan Makanan tinggi garam.


Bad Lifestyle and skin
          Dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, meliputi: Stress, karena dapat meningkatkan produksi minyak sehingga memblokir dan memperlebar pori-pori kulit yang dapat berdampak pada perkembangan bakteri-bakteri. Merokok, dalam suatu Penelitian menyebutkan bahwa merokok dapat merusak kulit.

Apa saja pola hidup yang mendukung Healthy Skin
          Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kesehatan dan kecantikan kulit seseorang, yaitu: Gizi seimbang, Status hidrasi, Istirahat yang cukup, Olahraga, Berpikiran dan Bersikap Positif, serta Antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralkan aktivitas radikal bebas, secara alami ada dalam tubuh, namun jumlah sedikit dan seiring dengan bertambahnya usia, jumlahnya semakin berkurang sehingga memerlukan asupan tambahan dari makanan yang dikonsumsi. Antioksidan dapat memecah radikal bebas, menetralisirnya atau meningkatkan regulasi gen yang mengkodekan enzim penetral. Antioksidan telah terbukti mengurangi kerusakan epidermis terkait UVB dan melindungi terhadap apoptosis yang diinduksi UVB. Antioksidan juga meningkatkan ekspresi gen yang terkait dengan replikasi dan perbaikan DNA. Beberapa zat gizi makro dan mikro yang dapat berperan dalam kesehatan kulit adalah sebagai berikut:

Vitamin C
Vitamin C sangat berperan dalam kesehatan kulit karena memiliki banyak fungsi, yaitu: Sebagai antioksidan vitamin C menetralisir ROS yaitu anion superoksida dan radikal hidroksil pada kompartemen aquous pada kulit, Berperan dalam sintesis kolagen dengan cara menghambat biosintesis elastin dan mengurangi akumulasi elastin dengan memainkan peranan penting pada proses penyembuhan luka dan menjaga elastisitas kulit, Berfungsi sebagai efek fotoprotektif terhadap sinar UV (UVA dan UVB). Sumber vitamin C, meliputi: Pepaya, jeruk, blewah, lemon, strawberry, pisang, nanas, jambu biji, asparagus, kale, kembang kol, brokoli, paprika, tomat.


Vitamin A
Vitamin A sangat berperan dalam kesehatan kulit karena memiliki banyak fungsi, yaitu: Sebagai penangkal radikal bebas yang berpotensi merusak jaringan, Sebagai regenerasi jaringan kulit, Sebagai penelitian menyebutkan kekurangan vitamin A menyebabkan kulit menjadi kering, kasar dan mengelupas. Sumber Vitamin A, meliputi: hati ayam, hati sapi, dairy products (susu, keju, mentega), telur, ikan (tuna, sarden, herring).


Vitamin B Kompleks
Vitamin B-Kompleks sangat berperan dalam kesehatan kulit karena memiliki banyak fungsi, yaitu: Berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan rambut, Niacin (B3) menjaga kulit tetap lembab dan memiliki efek anti inflamasi. Sumber vitamin B kompleks, meliputi: Sumber Biotin (hati sapi, kedelai dan produk kedelai, telur, polong-polongan, kacang-kacangan, dan salmon), Sumber Niasin : ikan tuna, ikan halibut, daging sapi, daging kalkun, susu, telur, serealia, polong-polongan, dan sayuran).


Karotenoid
Karotenoid sangat berperan dalam kesehatan kulit karena memiliki banyak fungsi, yaitu: Antioksidan sehingga mampu menangkal radikal bebas dan menetralkan lipid peroksidase. Sumber Karotenoid, meliputi: Buah-buahan yang berwarna kuning, orange dan merah (seperti wortel, pepaya, tomat, jeruk, labu, buah persik), dan Sayur-sayuran berwarna hijau (Polong-polongan dan buncis).


Zinc
Zinc sangat berperan dalam kesehatan kulit karena memiliki banyak fungsi, meliputi: Sebagai antioksidan, dan melindungi tubuh dari serangan lipid peroksidase, Memperbaiki kerusakan kulit dan Bermanfaat dalam penyembuhan luka serta dapat memproteksi kulit dari efek negatif sinar UV. Sumber Zinc, meliputi: Seafood (kerang, tiram, kepiting, udang, dll), daging, hati, daging ayam, telur, dairy product (susu, keju), kacang-kacangan, polong-polongan, serealia, buah-buahan, dan sayur-sayuran.


Selenium
Selenium sangat berperan dalam kesehatan kulit karena memiliki banyak fungsi, meliputi: Dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari dan berperan dalam perkembangan elastin yang penting untuk struktur kulit. Sumber selenium, meliputi: Gandum, brokoli, bawang, daging, dairy product (susu, keju), ikan cod, dan ikan salmon.


Essential Fatty Acid
Asam lemak esensial sangat berperan dalam kesehatan kulit karena memiliki banyak fungsi, meliputi: Sebagai nutrisi yang berharga bagi kulit, Berperan menjaga (struktur, fleksibilitas, dan fungsi selaput sel), dan Berperan untuk sintesis lipid intraseluler. Sumber asam lemak esensial, meliputi: Omega 3 (hati ikan cod, mackarel, menhaden, dan minyak salmon), Omega 6 (minyak evening primerose, minyak Jagung, minyak biji kapas, kedelai, dan minyak nabati lainnya).


Status Hidrasi
Mengontrol status hidrasi dalam tubuh sangat berperan dalam menjaga kesehatan kulit karena memiliki banyak fungsi, meliputi: Mengonsumsi cairan yang cukup berdampak positif pada kesehatan kulit dan Mengonsumsi cairan yang cukup dapat menjaga elastisitas kulit.

         Jadi peran gizi dalam kecantikan adalah sebagai supporting yang berperan dalam kesehatan kulit. Jika asupan kita optimal maka kesehatan kulit juga terjaga. Berbagai makanan yang mengandung antioksidan yang berperan sebagai anti-aging pada tubuh kita, maka radikal bebas akan banyak ditangkal. Hal ini membuat sel tubuh kita sehat termasuk struktur jaringan kulit seseorang juga sehat dengan demikian asupan nutrisi gizi kita bisa sebagai preventif terhadap aging yang bisa untuk menjaga kecantikan kulit.
         Apa benar suatu makanan dapat memicu timbulnya jerawat? Terkait acne terdapat banyak hal yang mempengaruhi dari segi kebersihan, faktor makanan, atau hormon tubuh. Acne yang berhubungan dengan kurang terjaganya kebersihan yang menyebabkan mikroorganisme bisa menempel dikulit melakukan suatu reaksi, yang membuat peradangan atau inflamasi di folikel pilosebasea yang memerlukan kebersihan dalam merawat kulit terutama bagian wajah, faktor makanan asupan makanan yang tidak seimbang antara Karbohidrat sederhana tinggi dan Lemak tinggi bisa menjadi lingkungan prooksidan yang menjadikan radikal bebas betah berada dikulit kita, yang dapat menimbulkan efek kesehatan sel menurun berdampak pada salah satu acne. Lalu bagaimana dengan penderita albino dengan orang biasa dalam menjaga kulit dan merawatnya? Terkait dengan kondisi albino, dimana kondisi kurangnya pigment kulit dalam tubuh, yaitu: pigmen melanin, sehingga kondisi kulit albino lebih sensitif terutama terkait dengan UV daripada orang berkulit normal.

DAFTAR PUSTAKA
Carper, Jean 1996. Rahasia tetap muda seumur hidup. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Benge Sophi, 2003.Terapi Kecantikan. Jakarta: Inovasi.
Blevi Victor, 2002. The Complete Book of beauty. New York: Avon.
Diana Evawati, 2010. Gizi Kecantikan Penghambat Proses Penuaan Dini. Surabaya. Vol. 54.

Selasa, 14 April 2020

Lawan Covid-19 dengan Meningkatkan Sistem Imunitas

Gizi Tepat Agar Imunitas Meningkat


            Secara umum diterima bahwa gizi merupakan salah satu determinan penting respons imunitas. Penelitian epidemiologis dan klinis menunjukkan bahwa kekurangan gizi menghambat respons imunitas dan meningkatkan risiko penyakit infeksi. Sanitasi dan higiene perorangan yang buruk, kepadatan penduduk yang tinggi, kontaminasi pangan dan air, dan pengetahuan gizi yang tidak memadai berkontribusi terhadap kerentanan terkena penyakit infeksi. Berbagai penelitian yang dilakukan selama kurun waktu 35 tahun yang lalu membuktikan bahwa gangguan imunitas adalah suatu faktor antara (intermediate factor) kaitan gizi dengan penyakit infeksi (Chandra, 1997).

Apa sih imunitas itu?
            Imunitas yaitu pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen. Patogen adalah mikroorganisme yang menyebabkan suatu penyakit pada umumnya dipergunakan untuk organisme (bakteri atau virus) dan produk biologisnya (misalnya toksin), seperti saat ini virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Corona disease-2019 (Covid-19) serta virus influenza yang menyebabkan flu. Sedangkan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah sel-sel dan banyak struktur biologis lainnya dalam tubuh manusia yang bertanggung jawab atas imunitas, untuk itu dibutuhkan respon imun yang merupakan reaksi yang terjadi dalam suatu organisme untuk tujuan bertahan melawan patogen. Imunitas tubuh kita diibaratkan tentara, sedangkan di dalam tubuh kita adalah ajudan-ajudannya yang dimana bisa menjaga sel-sel tubuh kita bila ada patogen atau sel-sel merugikan seperti virus dan bakteri. Namun jika tentara kita lengah maka sel-sel itu mudah masuk ke dalam tubuh kita.


Apa saja gizi yang tepat agar imunitas kita meningkat?
            Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sistem imun, yaitu asupan makanan bergizi, status gizi, stres, faktor usia, gaya hidup, dan genetik. Jika kurangnya asupan makanan yang bergizi pada tubuh maka akan menghambat respon imunitas dan meningkatkan resiko penyakit. Apalagi pada saat pandemik virus Covid-19 yang membutuhkan imunitas yang tinggi.
Berikut ini zat gizi yang tepat untuk meningkatkan imunitas :

Protein
Protein berfungsi untuk meningkatkan antibodi, berfungsi dalam pembentukan enzim dan hormon, membangun dan memelihara jaringan tubuh. Untuk tubuh manusia sehat hanya memerlukan 15% protein dari kebutuhan energi total harian. Ada beberapa contoh sumber protein:

1. Sumber Protein Hewani


2. Sumber Protein Nabati


Vitamin A
Vitamin A sangat berperan dalam meningkatkan imunitas karena memiliki banyak fungsi, yaitu berperan dalam pemeliharaan sel epitel yang berfungsi pada imunitas non spesifik, meningkatkan respon antibodi, memicu reaksi respon imun saat ditemukan patogen dalam tubuh, dan berfungsi melawan oksidasi. Menurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia 2019, kebutuhan vitamin A pada laki-laki 650 RE sedangkan perempuan 600 RE untuk kelompok usia dewasa. Contoh makanan sumber vitamin A yaitu wortel dan pepaya. Jika tubuh kekurangan vitamin A maka sistem kekebalan tubuh akan menurun sehingga mudah terinfeksi.


Vitamin C
Vitamin C berperan sebagai antioksidan tubuh dan dapat meningkatkan sistem imun innate dan adaptif. Kebutuhan vitamin C menurut Angka Kebutuhan Gizi Indonesia 2019 untuk kelompok orang dewasa laki-laki seberat 90 mg sedangkan perempuan 75 mg. Contoh makanan mengandung vitamin c yaitu daun singkong, jeruk, dan jambu biji.

Vitamin E
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan dan menjaga integritas membran sel yang mempengaruhi fungsi imunitas. Kebutuhan vitamin C harian orang dewasa laki-laki dan perempun sama seberat 15 mg menurut Angka Kebutuhan Gizi Indonesia 2019.  Contoh makanan mengandung vitamin E  terdapat pada kacang-kacangan dan alpukat.

Zink/seng
Zink/seng membantu meningkatkan pertahanan non spesifik dan meningkatkan fungsi sel T dan sel B. Menurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia 2019 kebutuhan zink pada laki-laki dewasa seberat 11 mg dan perempuan dewasa seberat 8 mg. Contoh sumber zink yaitu tiram dan daging sapi.

Selenium
Selenium bekerjasama dengan vitamin E untuk berperan sebagai antioksidan dan menjaga kualitas membran sel pada imun tubuh. Contoh makanan yang mengandung selenium yaitu jamur, hati, dan seafood.


            Dengan tingginya antioksidan pada tubuh kita maka radikal bebas akan banyak ditangkal. Hal ini membuat sel tubuh kita sehat termasuk sel-sel imun dengan demikian akan meningkatkan sistem imunitas tubuh.
            Lalu bagaimana dengan penggunaan suplemen? Pada kondisi saat ini dimana sedang terdapat wabah virus maka kita perlu meningkatkan kebutuhan akan zat-zat gizi supaya imunitas tubuh juga meningkat. Namun diutamakan untuk mencukupi kebutuhan gizi dipenuhi dari makanan. Jika dirasa kurang, baru menggunakan suplemen yang tepat sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing zat gizi pada tubuh. Penggunaanya pun hanya 2-3 kali dalam seminggu tidak boleh setiap hari. Namun juga dengan syarat mengonsumsi berbagai jenis makanan sehingga dapat menunjang imunitas.


            Karena imunitas sangat penting untuk melawan virus, gimana sih pelayanan gizi yang tepat bagi pasien Covid-19? Covid-19 merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus sehingga membutuhkan dukungan fingsi internal yang baik untuk proses pemulihannya. Nutrisi berperan dalam mendorong respon imunitas alamiah, sehingga penting untuk memastikan pasien agar menerima asupan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dibawah ini adalah pemilihan sumber nutrisi bagi pasien covid-19 :
  1. Formula enteral isosmotik berprotein tinggi (>20%) sebaiknya digunakan pada fase akut awal.
  2. Tingkatkan asupan protein dengan nilai bioavaibilitas tinggi (HBV & BCAA). HBV dapat dari protein whey & protein hewani (50% dari kebutuhan protein): mencegah muscle wasting, peningkatan kekuatan otot pernapasan, meningkatkan kemampuan batuk, dan pengenceran dahak.
  3. Meningkatkan asupan BCAA hingga 35%, bermanfaat dalam mencegah pemecahan otot, memperbaiki resistensi insuli, dan efikasi terapi interferon.
  4. Lemak 25-30% asupan kalori. Jenis Lemak bagi yang mampu asupan oral yaitu dengan meningkatkan asupan ALE dari minyak nabati, terutama MUFA; serta meningkatkan asupan omega 3 dan omega 9 yang dapat menurunkan risiko infeksi & LOS, memperbaiki fungsi endotel dan liver.
  5. Ketika status pasien membaik dan kebutuhan vasopressor berkurang, penambahan serat harus dipertimbangkan.
  6. Jika ada disfungsi GI, dapat dicoba formula bebas serat segera setelah disfungsi GI membaik, serat sebaiknya diberikan untuk menjaga kesehatan mikrobiota usus.
  7. Omega-3 bermanfaat dalam modulasi sistem imun dan efek eleminasi virus.
  8. Formula polimer standar, cocok untuk pasien dengan COVID-19 tanpa penyakit komorbid (DM, PGK, hati kronik).
  9. Kebutuhan protein dan energi pada pasien COVID-19 kondisi kritis lebih tinggi sehingga tidak cukup dengan formula standar.
  10. Untuk pasien dengan komorbid, formula enteral disesuaikan dengan faktor komorbid.
            Untuk pasien yang sedang diet maka menggunakan diet rendah karbohidrat, tinggi protein, dan tinggi lemak MCT, mengapa rendah karbo karena untuk penyakit saluran nafas biasanya timbul sesak, supaya tidak memperparah sesak nafas diberikan rendah karbo, karena metabolisme karbohidrat dapat menimbulkan sisa berupa CO2 yang menambah beban saluran napas, jadi harus direndahkan karbohidratnya.

Daftar Pustaka

Anggraini, Dian Isti, Putu Ristyaning Ayu. 2014. The Relationship Between Nutrional Status And Immunontrition Intake With Immunity. Jurnal Juke. Vol. 4, No. 8.

Arthur J.R., Mc Kenzie R.C., and Beckett G.J. 2003. Selenium In The Immune System. J. Nutr. 133: 1457S-1459S.

Fatmah. 2006. Respon Imunitas yang Rendah Pada Tubuh Manusia Usia Lanjut. Jurnal Makara Kesehatan. Vol.10, No.1.

Lesourd B.M. 1997. Nutrition and immunity in elderly: modification of immune responses with nutritional treatments. J. Clin Nutr. 66: 478S-484S.

Siagian, Albiner. Gizi, Imunitas, dan Penyakit Infeksi. Universitas Sumatra Utara. Vol. 188-194.