Kamis, 17 November 2022

LIFE STYLE “NGOPI” DI MATA GIZI

 


LIFE STYLE “NGOPI” DI MATA GIZI

 

 

 

 

 

 

Kopi adalah salah satu tanaman semak yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian 700-1600 mdpl. Pohon kopi dipangkas pendek untuk menghemat energi dan bantuan panen, namun bisa tumbuh lebih dari 30 kaki (9 meter) tingginya. Setiap pohon ditutupi daun hijau dan buah matang bersamaan pada satu pohon. Dibutuhkan hampir setahun untuk ceri matang setelah berbunga pertama, ceri yang dimaksud ialah kopi. Menurut data dari International Coffe Organizationi tahun 2020, trend kopi mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Kopi dikenal dengan kandungan kafein di dalamnya yang termasuk tinggi. kafein merupakan senyawa alkaloid metilxantine (basa purin) yang berwujud kristal berwarna putih dan bersifat psikoaktif. Masyarakat beranggapan bahwa kafein berdampak buruk namun, ternyata kafein memiliki beragam manfaat seperti untuk meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan kantuk dan menaikkan mood. Kafein juga membantu kinerja fisik dengan meningkatkan daya tahan tubuh serta meningkatkan kontraksi otot (Latunra, Johannes, Mulihardianti, & Sumule, 2021).

 

Ø  Berikut Jenis Kopi menurut Parietas.

·         Jenis kopi yang terkenal di Indonesia adalah robusta (Coffea Canephora) dan arabika (Coffea Arabic L.).

·         Kopi robusta memiliki proporsi 81% dari total keseluruhan produksi kopi di Indonesia dan kopi arabika 18%.

·         Terdapat juga kopi liberika (Coffea Liberica) yang jumlahnya masih sangat terbatas di Indonesia.

Ø  Pengolahan Kopi

·         Pengolahan buah kopi identic dengan pemisahan kulit merah dengan biji kopi.

·         Biji kopi yang sudah dipisahkan dari kulit kemudian dikeringkan.

·         Biji kopi yang sudah kering kemudian disangrai dan siap dijadikan bubuk kopi, serta diseduh sesuai teknik penyajiannya.

Ø  Kandungan Kopi

·         Kafein adalah komponen uttama kopi, adanya kafein inilah alasan utama mengapa kopi diminum.

·         Selain kafein, di dalam kopi juga terdapat komponen bioaktif yang berperan sebagai antioksidan, seperti asam klorogenat.

·         Kandungan zat gizi makro di dalam kopi tidak banyak.

·         Karbohidrat total yang dilaporkan pada kopi kemasan (sachet atau minuman kaleng) didapatkan dari gula yang ditambahkan.

Ø  Fakta Kopi dan Kafein

      Kafein terdapat banyak pada kopi dan teh.

      Kafein merupakan neurostimulan yang menghilangkan kantuk dan meningkatkan kewaspadaan.

      Kafein pada kopi diserap oleh sistem pencernaan dan mulai memberi efek stimulan sekitar 15-30 menit dan bervariasi antar individu.

      Efek kafein bertahan di dalam tubuh juga berbeda antar individu, tergantung usia, berat badan, dan kondisi fisiologis seseorang.

      Beberapa studi memberikan laporan terkait efek kafein terhadap kesehatan.

      Asam klorogenat dalam kopi mampu berperan sebagai antioksidan

      Konsumsi kopi sekitar 2-4 cangkir per hari mampu memperbaiki sensitifitas insulin.

      Kafein meningkatkan utilisasi lemak menjadi energi, sehingga beberapa memanfaatkan untuk kepentingan diet dan olahraga.

      Kafein juga dilaporkan meningkatkan laju metabolisme energi.

      Konsumsi dosis besar kafein dari kopi (sekitar 600 mg atau 8 cangkir kopi sehari) dapat memberi dampak pada sakit kepala hingga diare.

      Dosis yang sangat besar (10 gram atau 100 cangkir kopi) dapat meningkatkan gula darah dan keasaman urin.

      Orang dengan masalah insomnia disarankan tidak mengonsumsi dalam jumlah besar, cukup sekali sehari.

      Efek negatif serius kafein dari kopi dilaporkan hanya jika konsumsi lebih dari 600 mg per hari atau 8 cangkir kopi.

      Ada laporan bahwa jika konsumsi kopi lebih dari 3 cangkir sehari pada anak dapat meningkatkan masalah insomnia.

      Studi pada wanita hamil juga menunjukkan bahwa konsumsi kopi lebih dari 3 cangkir per hari dapat mempengaruhi pertumbuhan janin, tetapi aman jika 1-2 cangkir per hari.

 

Ø  Rekomendasi Ngopi

 

 

 

 

 

      Konsumsi kopi tidak dalam keadaan lambung kosong, karena kafein pada kopi dapat meningkatkan sintesis asam lambung.

      Konsumsi kopi tidak bersama gula, atau sedikit gula, karena asupan gula berlebih dapat memicu masalah obesitas dan diabetes.

      Penggunaan pemanis artifisial non kalori, seperti sukralosa atau aspartam tidak direkomendasikan terus menerus karena hasil studi jangka panjangnya belum konsisten.

      Dosis asupan kafein aman untuk populasi anak dan dewasa sehat sekitar 3 mg/kg berat badan atau sekitar 2-3 cangkir per hari.

 

Ø  Kafein dari Beberapa Jenis Kopi

1.      Kopi Saring (drip) ukuran cangkir/gelas kecil (237 ml) jumlah kafein 115-175 mg.

2.      Kopi Seduh (brewed) ukuran 1 cangkir/gelas kecil (237 ml) jumlah kafein 80-135 mg.

3.      Kopi espresso ukuran ¼ cangkir (60 ml) jumlah kafein 100 mg.

4.      Kopi Instant ukuran 1 cangkir/gelas kecil (237 ml) jumlah kafein 65-100 mg.

5.      Kopi dekafeinasi ukuran 1 cangkir/gelas kecil (237 ml) jumlah kafein 2-4 mg.

6.      Teh Ukuran 1 cangkir/gelas kecil (237 ml) jumlah kafein 30-60 mg.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Abduh, M Y. 2018. Biorefinery Kopi. Pusat penelitian biosains dan Teknologi ITB.

Ahsan F, Bashir S. 2019. Coffee Consumption: Health Perspectives and Drawbacks. Journal of Nutrition Obesity, 2 (1).

Nasution, BB. 2018. Warta ekspor, Speciality Kopi Indonesia. Jakarta: Kementrian perdagangan dan perindustrian.

Rodak K, et al. 2021. Caffeine as a Factor Influencing the Functioning of the Human Body—Friend or Foe? Nutrients, 13.

Badan Pusat Statistik. 2020. Statistik Kopi di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Vandam R, et al. 2020. Coffee, Caffeine, and Health. The New England Journal of Medicine.

 

Latunra, A., Johannes, E., Mulihardianti, B., & Sumule, O. (2021). Analisis Kandungan Kafein Kopi (Coffea arabica) Pada Tingkat Kematangan Berbeda Menggunakan Spektrofotometer UV-VIS. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan , Vol. No.12 (1), Hal. 45 - 50.

 

 

 

2 komentar: