Rabu, 07 Juli 2021

Apakah Susu Bear Brand dapat Mencegah Covid-19?

 


Beberapa waktu ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kelangkaan produk Bear Brand. Bear Brand atau yang sering dikenal dengan sebutan susu beruang merupakan suatu produk susu sapi steril yang saat ini sedang gencar-gencarnya diburu oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan banyak orang menyakini bahwa minuman kaleng susu bear brand dapat mengobati seseorang yang terkena COVID-19. Lalu apakah benar susu bear brand ini dapat mencegah kita dari Covid–19 ? Agar lebih jelasnya yuk kita simak pembahasan mengenai susu beruang yang sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Indonesia saat ini.

Bear Brand adalah merek susu steril produk Nestle yang bereputasi sebagai perusahaan steril, higienis, dan sehat di antara beberapa produsen susu di dunia.

Susu merupakan bahan makanan dengan nilai gizi tinggi yang diperoleh dari pemerahan hewan (termasuk sapi). Untuk memperpanjang umur simpan produk susu, maka perlu dilakukan pengolahan sebelum dikonsumsi. Susu steril adalah produk susu yang diperoleh dengan membunuh mikroorganisme hingga spora - sporanya. Proses sterilisasi dilakukan dengan memanaskan susu pada suhu 1210 C selama 15 menit.

Melihat kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin tinggi, maka untuk mencegah tubuh terserang oleh virus corona yaitu salah satunya dengan menjaga sistem kekebalan tubuh. Lalu, melihat hal tsb, apakah susu Bear Brand dapat mencegah dari Covid – 19?

Melihat fenomena ini, adapun ahli dari Amerika yaitu Faheem Younus, seorang pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health, berpendapat bahwa susu Bear Brand bukanlah suatu obat yang digunakan untuk menyembuhkan suatu penyakit. Sudah dari lama kabar bahwa susu Bear Brand ini diyakini dapat mengatasi berbagai penyakit.


Kandungan gizi pada susu sapi umumnya yaitu air, lemak, protein, laktosa, vitamin A, vitamin B, vitamin D, kalsium, phospor, riboflavin, imonoglubulin (Igs), lisozom, peptida, oligosakarisa, sitokin, laktoferin, dsb. Lalu jika dillihat dari nilai gizi susu Bear Brand sendiri juga tidak jauh berbeda dengan kandungan gizi susu sapi lainnya. Tetapi, jika hanya mengkonsumsi susu Bear Brand saja tidak cukup untuk meningkatkan imun pada tubuh. Dalam susu sterilisasi sebagian imunoglobulinnya memang ada, tetapi imunoglobulin ini akan rusak ketika melakukan proses pemanasan. Imunoglobulin terbaik terdapat pada ASI yang terdapat pada kolostrum, yang hanya dikeluarkan melalui kelenjar payudara ibu yang baru melahirkan pada hari pertama hingga hari 3–5 hari setelah melahirkan. Kolostrum ASI ini mengandung imunoglobulin yang dapat meningkatkan imun tubuh, pada kolostrum ASI juga ditemukan antibodi spesifik SARS – CoV-2 yang dapat mencegah dari infeksi virus.

Manfaat susu Bear Brand sama seperti susu sapi lainnya, yaitu dapat mengandung antibodi spesifik, dapat memberikan efek sinergis pada aktivitas faktor antimikroba, selain itu imunoglobulin yang terkandung pada susu sapi ini secara fungsional dapat mencegah infeksi saluran pernafasan dan infeksi saluran pencernaan pada manusia.

Untuk dapat meningkatkan sistem imun, kita tidak hanya berpatokan pada satu jenis makanan saja, tetapi perlu juga mengkonsumsi jenis makanan lainnya. menerapkan gizi seimbang dalam kehidupan sehari – sehari seperti memenuhi kebutuhan karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral sesuai dengan kebutuhan sehari – hari. Selain itu, untuk mencegah Covid – 19 ini dengan menerapkan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas, menjaga jarak minimal 1 meter, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.



Daftar Pustaka:

Amalia, Lia dkk. 2020. Analysis of Clinical Symptoms and Immune Enhancement to Prevent COVID-19 Disease. Jambura Journal. Vol. 2, No. 2.

Hendrawati, Tri Yuni dan Suratmin Utomo. 2017. Optimalisasi Susu dan Waktu Sterilisasi pada Kualitas Susu Segar di Kabupaten Boyolali. Jurnal Teknologi Universitas Muhammadiyah Jakarta. Volume 9, No. 2.

Rizal, Muhammad Saiful dkk. 2016. Pengaruh Waktu dan Suhu Sterilisasi Terhadap Susu Sapi Rasa Coklat. Jurnal Ilmu – Ilmu Pertanian “ARGIKA”. Volume 10, Nomor 1.

https://www.instagram.com/p/CQ4rC6xjnSR/?utm_source=ig_web_copy_link

https://www.instagram.com/p/CQ5B0LjsNsO/?utm_source=ig_web_copy_link


2 komentar: