Kamis, 18 November 2021

Kandungan dan Fakta Menarik Brokoli

 

Sayur merupakan sumber pangan yang kaya akan vitamin   dan   mineral   yang   sangat bermanfaat   bagi kesehatan,  perkembangan,  dan  pertumbuhan.  Meskipun kebutuhannya  relatif  kecil,  namun  fungsi  vitamin  dan mineral    hampir    tidak    dapatdigantikan    sehingga terpenuhinya  kebutuhan  konsumsi  zat  tersebut  menjadi esensial.    Sayur    sangat    penting    untuk    dikonsumsi terutama  bagi  anak-anak  khususnya  anak  usia  sekolah (AUS)  dasar.  Walaupun  demikian,  saat  ini  anak-anak cenderung  kurang  mengonsumsi  sayur,  padahal  sayur sangat bermanfaat sebagai sumber pemenuhan kebutuhan gizi yang baik.

Survei   melaporkan   konsumsi   sayur   pada   anak-anak kurang dari rekomendasi yang dianjurkan terutama pada sayur.  Kebiasaan  makan    yang  salah  pada  masa  anak-anak    dapat    berlanjut    dan    menjadi    bibit    masalah kesehatan   yang   serius   di   usia   dewasa.   Konsumsi makanan  yang  kurang  sehat, tinggi  kalori,  tanpa  disertai dengan  makan   sayur   dan   buah   yang   cukup   sebagai sumber    serat    dan    mineral    dapat    mengakibatkan kelebihan  berat  badan  atau  obesitas  pada  anak-anak

Ada banyak sekali jenis tanaman sayuran di Indonesia. Sayuran merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai bahan makanan pelengkap nasi dan lauk pauk. Sayuran kaya akan serat, vitamin dan mineral, sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi. Sayuran dapat dibagi menjadi sayuran berdaun, sayuran akar, sayuran buah, sayuran bunga, sayuran umbi-umbian, sayuran batang dan sayuran biji. Konsumsi sayuran seimbang secara teratur tidak hanya membuat tubuh lebih sehat, tetapi juga meremajakan sel-sel dalam tubuh.


Salah satunya yaitu brokoli (Brassica oleracea Var italica.) merupakan tanaman sayuran family Brassicaceae (jenis kol dengan bunga hijau) berupa tumbuhan berbatang lunak  berasal dari eropa, pertama kali ditemukan di Cyprus, Italia selatan dan Mediterania 2000 tahun yang lalu. Selain itu, brokoli  merupakan tanaman sayuran sub tropic yang banyak dibudidayakan di Eropa dan Asia, termasuk juga di Indonesia.

Brokoli mengandung beragam vitamin dan mineral penting seperti vitamin C kalsium, natrium, kalium, besi, dan selenium. Zat lain yang terkandung dalam brokoli adalah sulfur dalam bentuk glukosinolat, senyawa antidote, monoterpene, dan genestein. Begitu pula flavonoid dan serat yang terkandung juga memperkaya kandungan nutrisi dari brokoli memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan sayuran lainnya. Brokoli mengandung dua senyawa fitokemikal yang berfungsi untuk meningkatkan enzim dan dapat menghancurkan karsinogenik yang merupakan penyebab terjadinya penyakit kanker. Selain itu, pada brokoli juga terdapat kandungan chromium yang berguna untuk mengatur tingkat gula darah dalam tubuh. Brokoli juga mengandung serat dan juga campuran Omega-3, beta karotan, dan juga beberapa vitamin lainnya yang berfungsi untuk menurunkan kolesterol dan juga mengatur tekanan darah.


Brokoli banyak dikonsumsi dalam bentuk olahan atau dimasak menjadi aneka sayur dan dikonsumsi dalam bentuk mentah atau segar. Brokoli juga dapat dimanfaatkan untuk diet dalam bentuk sari brokoli karena kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Dalam pembuatan sari brokoli ini seringkali ampas sisa produksi dibuang, padahal pada ampas masih mengandung serat pangan, vitamin c dan senyawa fenolik. Dibandingkan dengan sayuran yang lain (wortel, kubis dan bayam) kandungan vitamin C  pada brokoli lebih tinggi yaitu sebesar 89,2 mg / 100 gram. Vitamin C yang terkandung dapat membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan pada tubuh.

Brokoli menjadi salah satu bahan makanan yang merupakan sumber serat dan berindeks glikemik rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brokoli mempunyai aktivitas antihiperglikemik. Selain itu, brokoli termasuk sayuran dengan indeks glikemik yang rendah, yaitu 15. makanan yang mengandung indeks glikemik rendah dapat membantu meningkatkan pengendalian glukosa darah. Selain itu penelitian menunjukkan makanan IG rendah mampu memperbaiki sensitivitas insulin serta menurunkan laju penyerapan glukosa, sehingga bermanfaat dalam pengendalian glukosa darah pada penderita DM.

Kadar serat dalam brokoli sebesar 3,3 gram/100 gram, lebih tinggi dibandingkan wortel, selada, dan jagung. Makanan yang mengandung serat dapat meningkatkan kontrol glukosa dan secara signifikan menurunkan kadar glukosa plasma postprandial. Makanan sumber serat mempunyai indeks glikemik yang lebih rendah. Serat juga memberikan efek metabolik yang menguntungkan, di antaranya mengurangi episode hipoglikemia. Kandungan serat dan air yang terkandung di dalam brokoli hijau juga bermanfaat untuk merangsang gerakan usus dan memperlancar pencernaan. Oleh karena itu, brokoli baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan saluran cerna dan mencegah sembelit. selain itu, kandungan serat dan antioksidan pada brokoli hijau bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan mencegah pembentukan plak (aterosklerosis) di pembuluh darah. Sedangkan kalium bermanfaat untuk membantu menjaga tekanan darah dan irama jantung tetap stabil.


Pada brokoli terkandung sulforaphane, zat inilah yang memberikan rasa pahit pada brokoli. Kandungan zat ini diyakini dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, seperti kanker usus besar dan kanker paru-paru. Selain itu, antioksidan di dalam brokoli  juga dapat berpengaruh dalam mengurangi peradangan. Efek ini diduga dapat menjaga kesehatan sel tubuh dan mencegahnya berubah menjadi kanker.

Brokoli juga memiliki kandungan kalsium, fosfor, dan vitamin K yang cukup tinggi. Kandungan gizi tersebut dapat   bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang, memperkuat tulang dan sendi, serta mencegah penyakit osteoporosis yang membuat tulang keropos.

Dengan mengetahui berbagai beragam manfaat brokoli untuk kesehatan, yuk sebaiknya mulai memasukkan sayuran hijau ini ke dalam menu harian agar asupan gizi terpenuhi dengan menerapkan gizi seimbang dalam kehidupan kita sehari - hari.



Daftar Pustaka:

Aini N. Sumber serat yang bermanfaat. Kulinologi Indonesia. 2011. Vol (3).p.12-7

Ayu, Nectaria. 2015. Green Smoothies. Jakarta Selatan: F. Media.

Guillain  BL,  Jones  L,  Oliveira  A,  Moschonis  G,  Beteko A, Lopes C, Moreira P, Manios Y, Papadopoulos NG,  &  Emmett  P et  al. 2013.  The  influence  of early  feeding  practices  on  fruit  and  vegetable intake  among  preschool  children  in  4  European birth  cohorts1-3.  American  Journal  of  Clinical Nutrition, doi:10.3945/ajcn.112.057026

Sunardi, Yohanes. 2015. Sehat Dengan Juice. Yogyakarta: ANDI.

Sudarminto. 2015. Peluang Usaha Tani Brokoli (Prospek, Khasiat, dan Panduan Budaya).Yogyakarta. Pustakan Baru Press

Putri, Hertisa Kusuma. 2012. Uji Organoleptik Formulasi Cookies Kaya Gizi Sebagai Makanan Tambahan dalam Upaya Penanggulangan Anemia pada Ibu Hamil di Rangkapan Jaya Depok 2011. [Skripsi]. Depok: Univeristas Indonesia.

Yolandika, Clara Rita Nurmalina dan Suharno. 2017. Analisis Nilai Tambah Brokoli Kemasan CV. Yans’s Fruits and Vegetable. JoFSA. Vol.1, No.1

Yuliana D, Nurdiana, Utami YW. 2012. Pengaruh Pemberian Jus Brokoli (Brassica oleracea L. Var. italica) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus strain wistar) Model Diabetes Mellitus. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar