Rabu, 28 September 2022

COKELAT BIKIN GOODMOOD TANPA JADI GEMUK??

 



COKELAT BIKIN GOODMOOD TANPA JADI GEMUK??

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Coklat merupakan makanan yang berasal dari tumbuhan kakao (Theobroma cacao L.) dan memiliki beberapa olahan seperti coklat pahit, coklat putih, dan coklat susu. Rasa manis pada coklat seringkali dijadikan pelampiasan di kala badmood, namun tak jarang masyarakat beranggapan bahwa coklat menjadi salah satu penyebab kegemukan.

Rasa manis pada cokelat batangan yang dikonsumsi oleh masyarakat merupakan hasil pengolahan biji kakao dalam bentuk bubuk (cocoa powder), pasta (cocoa liquor) atau lemak cacao (cocoa butter) yang dicampur dengan bahan tambahan lain termasuk gula. Kandungan di dalam coklat (100 gr) terdiri dari energi sebanyak 527 kalori, karbohidrat 63 gram, protein 2 gram, dan lemak 30 gram.



 

 

 

 

 

 

 

Saat mengonsumsi coklat, Zat tambahan pada coklat seperti gula akan menimbulkan rasa ketagihan yang dapat memicu jalur penghubung ke otak dan berinteraksi dengan zat kimia otak yaitu enkephalin. Enkephalin sendiri yakni bahan kimia otak alami yang dapat mengaktifkan reseptor opioid (reseptor dari morfin). Saat Mengonsumsi cokelat akan meningkatkan kadar enkephalin sehingga tubuh membutuhkan untuk mengonsumsi coklat dengan kadar berlebih.selain enkephalin juga terdapat theoboromine yang apabila dikonsumsi bersama kafein akan menimbulkan efek positif pada suasana hati seseorang dan adanya dorongan afrodisiak.

Kecanduan cokelat itulah yang akan berdampak baik atau buruk ke kesehatan pengkonsumsi. Mengkonsumsi cokelat terbukti memiliki banyak manfaat yang telah terbukti (Gonzales,1998). Selain meningkatkan suasana hati bagi pengkonsumsinya, cokelat juga bermanfaat untuk menurunkan risiko stroke, kesehatan jantung yang lebih baik, sistem kekebalan tubuh yang tangguh, dan fungsi otak yang lebih baik. Namun, mengkonsumsi cokelat dalam jumlah yang besar per harinya dapat meyebabkan obesitas, jerawat, diabetes, tekanan darah tinggi, perubahan suasana hati, refluks asam, mulas, dan risiko kecanduan.

Kelebihan mengkonsumsi coklat seperti kegemukan atau obesitas karena mengkonsumsi cokelat terjadi ketika AKG (Angka Kecukupan Gizi) orang tersebut sudah tercukup namun menambah konsumsi coklat secara berlebih dimana cokelat batangan tinggi akan kalori, lemak dan gula. Sementara itu, pada orang yang AKG-nya belum tercukupi atau kurang maka mengkonsumsi cokelat yang berlebih tidak akan berdampak ke kesehatannya.

Jadi, cokelat dapat meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik karena kafein di dalamnya dapat bereaksi dengan theobromine yang memiliki efek positif pada susasana hati dan juga menyebabkan dorongan afrodisiak. Dorongan afrodisiak tersebut yang dapat menimbulkan kecanduan konsumsi cokelat. Konsumsi cokelat yang belebihan dapat menyebabkan kegemukan apabila mengkonsumsi cokelat saat AKG orang tersebut sudah tercukupi.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Suwahono. 2022. Zat Aditif Dan Adiktif Pada Makanan: Coklat Bikin Good Mood Tanpa Jadi Gemuk?. Diskusi series chapter 3, (p. 1-5)

 

Claresta, L., & Purwoko, Y. (2017). Pengaruh Konsumsi Cokelat Terhadap Tingkat Kecemasan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Praujian. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 6 (2): 737-747.

 

Sudibyo, A. (2012). Peran Coklat Sebagai Produk Pangan Derivat Kakao Yang Menyehatkan. Jurnal Riset Industri, 6 (1): 23-40.

 

1 komentar: